Secara sederhana, air juga bisa diartikan sebagai sebuah sumber kehidupan dan tanda kehidupan. Merupakan sumber kehidupan karena setiap makhluk yang hidup di muka bumi ini memerlukan air untuk bisa bertahan hidup. Dilain sisi, air juga diartikan sebagai tanda kehidupan. Hal tersebut tidak lain karena di dalam tubuh manusia sebagian besar tersusun dari air, sehingga ketika tidak ada air maka tidak akan ada kehidupan pada manusia. Maka dengan begitu, bisa ditarik satu kesimpulan bahwa secara garis besar air merupakan senyawa yang memiliki peran penting dalam mendukung segala sisi kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di permukaan bumi ini. Dengan begitu pentingnya air dalam kehidupan, maka kita perlu menjaga sumber air kita tetap besih dan terjaga dari limbah yang dapat merusak sumber air. Oleh karena itu, dalam makalah ini kita akan belajar tentang pencemaran air yang ada disekitar kita. Sehingga kita dapat menjaga dan memperbaikinya agar air tetap terjaga demi investasi masa depan.
PENGERTIAN PECEMARAN AIR
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat atau benda dan komponen lainya yang berbahaya sehingga menyebabkan air menjadi turun kualitasnya pada tingkatan tertentu yang dapat menyebabkan air tidak lagi dalam keadaan yang layak untuk dimanfaatkan. Pencemaran ini biasanya terjadi karena ulah tangan manusia, baik yang disengaja maupun tidak. Namun juga ada beberapa yang disebabkan oleh alam. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik, dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air untuk di minum dll, dan juga air yang tercemar mengalami pergeseran yang ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan dan makluk air lainnya.
Fenomena alam seperti gunung berapi, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Pencemaran yang terjadi karena fenomena alam tidak dapat berimplikasi dengan hukum, tetapi pemerintah harus menanggulangi serta membantu masyarakat dalam upaya pengembalian air yang tidak tercemar.
Secara awam air yang tercemar dapat terlihat dengan mudah. Misalnya warnanya keruh, karena biasanya orang memiliki pendapat bahwa air yang baik itu jernih dan tidak keruh. Selain dari kekeruhanya biasanya juga dari warnanya yang tembus cahaya atau transparan. Ada juga dari baunya yang menyengat yang menandakan air itu pasti tercemar, dan juga bisa dirasakan dengan kulit, misalnya jika tidak tercemar terasa menyegarkan tetapi jika tercemar bisa menyebabkan gatal-gatal, dan juga bisa dengan mengetahui dari rasanya.
Pencemaran air akibat dari kontaminasi industri, pertanian, peternakan maupun rumah tangga, telah menyababkan menurunya kualitas air yang cukup signifikan. Hal ini terjadi karena kebutuhan dan kurangnya kesadaran terhadap pentinya menjaga sumber air. Jika sumber air dikelola dengan benar maka akan interaksi yang sangat menguntungkan bagi manusia, seperti contohnya untuk konsumsi, pembangkit listrik, pariwisata dll.
INDIKATOR PENCEMARAN AIR
Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna, bau dan rasa. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, pada perubahan pH. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen. Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi .
Pada pengamatan fisis dapat diamati walaupun tanpa menggunakan penelitian yang mendalam misalnya dengan melihat warna airnya, biasanya warna air yang keruh adalah indikator pertama yang dapat dilihat bahwa air tersebut tercemar atau tidak. Kemudian perubahan suhu air yang biasanya memiliki suhu ruang yang sesuai suhu ditempat tersebut jika suhu ruangnya lebih panas atau lebih dingin maka bisa dibuat indikator awal bahwa air tersebut tercemar. Misalnya air dapat meningkat suhunya karena belerang ataupun air dapat lebih dingin karena zat kapur. Kemudian dengan indikator bau, air yang jernih tidak berbau. Jadi suatu air yang memiliki bau khususnya bau telur busuk (belerang) atau bahkan menyengat dapat diindikasi bahwa air tersebut tercemar karena dihasilkan hydrogen sulfide (H2S). Kemudian rasa, bahwa air yang tidak tercemar tidak memiliki rasa. Jika sebuah air yang memiliki rasa tidak enak bisa dijadikan indikator bahwa air tersebut tercemar.
Kehadiran beberapa jenis hewan makro dan mikro dalam air dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran air. Ditemukannya Cacing Sutera (Tubifex), dan lintah di suatu perairan sudah dapat dipastikan terjadinya pencemaran perairan dari limbah organik. Hewan makro air jenis Cacing Sutera menunjukkan perairan sudah tercemar berat limbah organik, sedangkan kehadiran Lintah dalam air menunjukkan terjadinya pencemaran air dalam level sedang. Oleh sebab itu, ditemukannya lintah di perairan Danau Toba sudah dapat dipastikan bahwa Danau Toba sudah mengalami pencemaran limbah organik pada tingkat sedang, yang kemungkinan besar berasal dari limbah domestik, limbah kegiatan perikanan, peternakan dan industri pariwisata sekitar Danau Toba. Oleh sebab itu, perlu perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional untuk mengendalikan sumber limbah organik ke perairan danau tersebut.
Selain hewan makro, jenis organisme mikro khususnya Coliform juga dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran air akibat kotoran manusia dan hewan. Kehadiran bakteri Eschericia coli dalam air memastikan bahwa perairan itu sudah dimasuki tinja atau fekal manusia dan hewan.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
Air adalah salah satu unsur yang sangat diperlukan oleh manusia. Dimana wilayah bumi ini 2/3 nya adalah berupa perairan. Salah satu fungsi air adalah dikonsumsi sebagai minuman ataupun untuk mengolah bahan makanan. Oleh karena itu dampak dari perairan yang tercemar sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne Deseases) telah dikenal sejak lama, pencemaran air minum oleh air limbah atau oleh kotoran manusia (tinja) yang mengandung organisme dapat menimbulkan penyakit, virus, bakteria patogen dan sebagainya, dan dapat menyebar dengan cepat ke seluruh sistem jaringan pelayanan air minum tersebut, serta dapat menyebabkan wabah atau peledakan jumlah penderita penyakit di suatu wilayah .
Selain penyakit pada manusia pencememaran air juga berdampak pada ekosistem. Jadi air yang tercemar dapat mengganggu ekosistem air seperti matinya binatang baik binatang air maupun binatang yang meminum air yang tercemar tersebut. Selain itu dampak dari pencemaran air juga berimbas pada tumbuhan disekitar aliran air yang tercemar, karena tumbuhan yang tidak kuat dengan pencemaran akan mati. Tetapi jika tidak mati tumbuhan tersebut akan menyerap racun yang ada pada air sehingga jika tumbuhan tersebut dimakan manusia akan berdampak pada kesehatan manusia yang memakannya.
PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR
Dalam kehidupan terdapat istilah yang mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati, begitu juga dalam permasalahan pemcemaran terhadap lingkungan, khususnya pada pencemaran air. Jika air sudah banyak yang tercemar maka keseimbangan pada alam pun akan menurun. Maka dari itu pentingnya menerapkan peduli lingkungan dan pencegahan dari pada pencemaran air sangat disarankan untuk diterapkan pada kehidupan. Pencegahan pencemaran air dapat dilakukan melalui bebera cara seperti:
- Perbaikan kualitas lingkungan sekitar sumber air.
- Tindakan pencegahan pencemaran melalui pembangunan instalasi pengolahan air limbah komunal dan melalui penguatan dalam kebijakan perundang-undangan
- Penegakan hukum melalui inspeksi rutin
- program pemantauan kualitas air dan pengawasan rutin
- Pendidikan lingkungan dan sosialiasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
Adapun pencegahan pencemaran air dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan agar dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan adalah peningkatan pelayanan air bersih, disamping itu perlu diupayakan perbaikan pada sistem pembuangan limbah atau pengolahan kotoran manusia (tinja), serta dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan atau lebih luas lagi mengenai kesehatan lingkungan.
PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR
Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri dan keasadaran sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur ulang pakai (reuse) sampah tersebut.
Saat menggunakan sesuatu dan menghasilkan barang yang sudah tidak dipakai lalu di buang sebaiknya perhatikan terlebih dahulu bahan dan jenis zat kimia dalam keseharian kita seperti contohnya dalam mencuci, memupuk, memasak, dan lain sebagainya. Sebagai orang yang bertanggung jawab sebaiknya kita bijak dalam mengatur hal seperti itu yang baik dan berdampak terhadap lingkungan. Dan dalam Dalam penanggulangan pencemaran air, perlu dikenali terlebih dahulu sumber pencemaran, material pencemaran, sifat dan karakter bahan pencemar, kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi pencemaran tersebut.
Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Jadi bisa disimpulkan cara menanggulangi pencemaran lingkungan yaitu:
- Pembuatan kolam stabilisasi. Kolam stabilisasi dapat menetralisir zat-zat berbahaya dari pencemar untuk mengembalikan air kembali bersih.
- IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). IPAL merupakan contoh sederhana dari septic tank. Manusia pasti menghasilkan limbah selama hidup, baik padat maupun cair. Air limbah seharusnya diolah tersebut sebelum dialirkan atau dibuang ke sungai atau langsung ke tanah, maka fungsi dari IPAL tersebut untuk pengolahan limbah hasil rumah tangga.
- Pengelolaan Excrexta (Human Excrexta). Pengelolaan ini ditemukan dalam septictank yang bisa diolah dengan cara anaerobic menjadi biogas. Setelah itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk rumah tangga.
- Melakukan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair)
- Reduce (Mengurangi). Merupakan upaya agar bisa mengurangi sampah dengan penggunaan benda sekali pakai yang bisa menjadi sampah, misalnya:
- Ketika berbelanja, sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik.
- Jangan sering-sering membeli minuman kemasan botol.
- Kalau minuman sudah habis, botolnya hanya menambah sampah.
- Reuse (Menggunakan Kembali). Merupakan upaya dengan menggunakan kembali barang-barang tidak terpakai untuk dapat digunakan kembali, dengan tujuan megurangi sampah yang ada. Seperti contoh yaitu:
- Membiasakan tidak membuang plastik yang didapatkan dari pasar, warung maupun supermarket. Kantung plastik tersebut sebaiknya dikumpulkan agar dapat digunakan kembali apabila membutuhkan untuk membawa barang.
- Pada kaleng-kaleng bekas bisa digunakan kembali sebagai tempat pensil, pot tanaman, celengan dan sebagainya. Agar lebih indah, kaleng tersebut bisa dicat dan dihias.
- Recycle (Mendaur Ulang). Meupakan upaya mendaur ulang sampah dan benda yang tidak dipakai. Sampah terbagai menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Cara mendaur ulang sampah oganik salah satunnya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos, seperti pada sampah daun kering, sisa-sisa makanan, dan limbah rumah tangga. Dan untuk sampah anorganik memiliki tiga golongan dan cara yang bisa dilakukan dalam mendaur ulang sampah tersebut adalah:
- Mengumpulkan botol-botol plastik sisa minuman, kaleng-kaleng bekas, kertas-kertas bekas, koran, dan majalah.
- Memilih sampah anorganik, nisalnya sampah kertas, sampah plastik dan kaleng.
- Antarkan kepada petugas daur ulang yang ada atau pada tukang loak.
- Repair (Memperbaiki). Merupakan upaya untuk memperbaiki barang-barang yang tidak dipakai dikarenakan rusak agar dapat bisa digunakan kembali. Seperti contohnya:
- Memperbaiki barang-barang yang sudah rusak seperti baju atau celana yang sudah sobek dan bisa dilakukan dengan menjahitnya kembali untuk bisa digunakan lagi tanpa harus membeli yang baru.
- Melakukan reboisasi untuk hutan yang gundul.
KESIMPULAN
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat atau benda dan komponen lainya yang berbahaya sehingga menyebabkan air menjadi turun kualitasnya pada tingkatan tertentu yang dapat menyebabkan air tidak lagi dalam keadaan yang layak untuk dimanfaatkan.
Pencemaran air dapat berdampak pada kesehatan. Bencana krisis air dapat merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran air disebabkan limbah industri yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah tangga pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai.
Indikator pencemaran air ada secara fisis, kimia, dan juga biologi. Secara fisis bisa dilihat dari warna, au, dan suhunya. Sedangkan secara fisis menggunakan pengukuran pH, DO atau yang bisa dipahami dengan kadar oksigen dalam air, dan satu lagi BOD yang ditentukan dari beban bahan organik yang terkandung pada air. Secara biologi, akan ditemukan mikroba, alga serta kehadiran hewan-hewan mikro maupun makro di dalam air.
Dampak yang dapat ditimbulkan dari pencemaran air adalah pada kesehatan manusia yang menggunakan dan mengkonsumsi air tersebut. Selain itu, pada sekitar aliran air tumbuhan akan mati. Ekosistem dalam perairan tersebut akan terancam karena kandungan-kandungan bahan air tercemar.
Pentingnya menerapkan peduli lingkungan dan pencegahan dari pada pencemaran air sangat disarankan untuk diterapkan pada kehidupan, seperti tetap terus menjaga kebersihan alam dan peduli lingkungan. Diperlukan pendekatan yang aktif bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat dipertahankan kualitas lingkungan yang baik. Pemerintah juga hendaknya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang pengguna air untuk melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air merupakan sumberdaya yang terbatas.
SUMBER
Herlambang, Arie. 2006. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulanganya. BPPT JAI. Vol. 2 No. 1.
Priadie, Bambang. 2012. Teknik Bioremediasi Sebagai Alternatif Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 10 No. 1 pp 38-48.
Warlina, Lina. 2013. Pencemaran Air: Sumber, Dampak dan Penanggulangannya. Jurnal Pencemaran Air IPB.
Agustiningsih Dyah, Sasongko Setia Budi, dan Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal Presipitasi. Vol. 9 No. 2.
Kospa Herda Sabriyah Dara dan Rahmadi. 2019. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Sekanak Kota Palembang. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Hari Air Dunia 2019.
Annisa Muhsinah, Abrori Fadhlan Muchlas, dan Listiani. 2018. Pemberdayaan Mahasiswa dalam Penerapan Prinsip Pengelolaan Sampah Menggunakan Pola 4R. Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA. Vol. 8 No. 2 pp 75-81.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar